2017-03-19

WHAT I AM DOING???

Beberapa orang memiliki anggapan Menjadi fresh graduate sama dengan bersiap menghadapi kerasnya persaingan mencari pekerjaan, siap bersaing dengan ribuan fresh garaduate lain, atau bahkan old graduate (???) maksudnya lulusan tahun tahun lalu yang sampai sekarang belum mendapat kerja,,,, yap, tidak salah memang, persaingan semakin ketat, karena laju pertumbuhan lulusan sarjana tidak sebanding dengan  laju pertumbuhan lapangan kerja,, (sorry ini ilmu sotoy) hhahahah… tapi ada benarnya juga sih,, pengalaman temen saya melamar kerja di suatu perusahaan perbankan,,, dia ikut psikotest,,, yang datang jumlahnya 400an lebih yang diterima gak ada 10% nya.. eits,, ini berlaku juga untuk yang lulusan Diploma maupaun SMA. Pernah juga saya datang ke acara jobfair, di salah satu boot entah perusahaan apa, yang melamar sudah ratusan orang tapi perusahaan hanya mencari beberapa posisi saja (terlihat dari tumpukan berkas pelamar di hari ke dua jobfair) ,, skip ya,, saya tidak akan membahas tentang kondisi jobseeker di sini tapi tentang aktivitas saya selama setahun terkhir… bebas dong ya saya nulis apa aja,, ini kan “diary” saya,,, heheheheh..
Saya adalah fresh graduate,,, (tahun lalu, hahahah) seperti yang lainya saya juga melamar pekerjaan ke beberapa tempat, salah satunya di bimbingan belajar, jadi guru les dan privat anak SD,  sebenarnya ini bukan passion saya setelah saya menjalaninya, tapi dalam hati saya yang pasrah berkata “biarin aja deh, buat batu loncatan, nanti nyari kerja lain lagi” iya soalnya saya sepertinya tidak dilahirkan dengan bakat mengajar dan berbicara di depan anak-anak… sekitar 3 bulan saya menjalani itu,, gak usah Tanya gimana perasaan saya selama itu, apalagi saya harus nyambi jadi guru PAUD… sudah,, saya tidak kuasa menjelaskan,, hahaha
Sampai pada akhirnya saya menemukan reqruitmen menjadi fasilitator desa dalam program kesehatan ibu hamil, dan bayi di bawah usia dua tahun,,,, namun saat itu juga saya di hadapkan dengan pilihan yang membuat saya galau, gak doyan makan, gak doyan minum tapi tetep doyan uang , pasalnya saya juga mendaptkan tawaran kerja lain,,, kenapa saya galau? Karena pekerjaan yang ditawarkan pada saya itu adalah pekerjaan tetap, kantoran, ,,, lha menjadi fasilitator desa ke luar kota, tenaga kontrak, dan di lapangan… duh ini yang membuat saya galau memilih,, asli,,, namun setelah banyak tsurhat, banyak pertimbangan,,, akhirnya saya memutuskan untuk tetap melanjutkan menjadi tenaga kontrak fasilitator desa,, dengan resiko setelah kontrak berakhir saya mencari pekerjaan lain lagi. Pertimbangan saya waktu itu adalah,,, dengan menjadi fasilitator desa berti saya masih bisa ke luar kota, berkenalan dengan orang baru yang artinya menambah link dan jaringan saya di luar, selain itu ini tantangan buat saya,, melakukan penyuluhan di depan ibu-ibu, saya bisa menjajal dan mengaplikasikan ilmu saya langsung di masyarakat, ilmu pemberdayaan yang selama 4 tahun saya dalami, factor lainnya adalah sebenernya saya adalah orang yang mudah bosan, jadi membayangkan saya duduk di kantor menghadap PC itu akan membosankan, selain itu, jiwa muda saya ikut bergejolak,,, kalau saya menerima kerja dikantoran artinya saya terkurung saja di rumah, padahal saya masih ingin menikmati kebebasan saya melalang buana ke luar rumah,, setelah masa emas saya direnggut dengan sikap overprotektif seseoarang, eaaaaaaa,,,
Proses untuk menjadi fasilitator desa seperti pekerjaan ainya, kami melakukan training selama beberapa hari, kami melakukan pendataan di desa-desa Dimana kai ditempatkan kemudian barulah kami melancarkan aksi,,,, melaksanakan tugas untuk memfsilitatori sasaran agar mau diajak untuk berdaya. Kerjanya gimana??singkatnya kami melakukan penyuluhan di posyandu di desa tempat kami bertugas, jadi ya kita kerjanya Cuma pas posyandu saja,, ditambah lagi ada tambahan kegiatan pengenalan program dalam event-event desa..
Lama kelamaan,,, saya merasakan saya menikmati pekerjaan ini,, saya punya feel, saya bahagia,,, saya berfikir ini adalah passion saya,,, bertemu orang baru, saling berbagi dan saling belajar.
Yap,, jadi selama setahun terakhir ini, saya menjadi fasilitator desa, yang menfasilitasi masyarakat sasaran (ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak di bawah usia dua tahun) terkait masalah kesehatan, selain itu,,, masih sempat juga wisata kuliner (sering kalau ini) serta piknik ke tempat baru… jadi cekidot ya cerita selanjutnya….
SEKARANG???

 Sekarang saya menjadi jobseeker,, menjalani tnggung jawab saya setelah habis masa kontrak setahun, bersaing dengan ribuan pelamar kerja,,, singkatnya saya adalah pengangguran banyak acara dan banyak pikniknya,, hahahahs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar