Beberapa orang memiliki anggapan Menjadi
fresh graduate sama dengan bersiap menghadapi kerasnya persaingan mencari
pekerjaan, siap bersaing dengan ribuan fresh garaduate lain, atau bahkan old
graduate (???) maksudnya lulusan tahun tahun lalu yang sampai sekarang belum
mendapat kerja,,,, yap, tidak salah memang, persaingan semakin ketat, karena
laju pertumbuhan lulusan sarjana tidak sebanding dengan laju pertumbuhan lapangan kerja,, (sorry ini
ilmu sotoy) hhahahah… tapi ada benarnya juga sih,, pengalaman temen saya
melamar kerja di suatu perusahaan perbankan,,, dia ikut psikotest,,, yang
datang jumlahnya 400an lebih yang diterima gak ada 10% nya.. eits,, ini berlaku juga untuk yang lulusan Diploma
maupaun SMA. Pernah juga saya datang ke acara jobfair, di salah satu boot entah
perusahaan apa, yang melamar sudah ratusan orang tapi perusahaan hanya mencari
beberapa posisi saja (terlihat dari tumpukan berkas pelamar di hari ke dua
jobfair) ,, skip ya,, saya tidak akan membahas tentang kondisi jobseeker di
sini tapi tentang aktivitas saya selama setahun terkhir… bebas dong ya saya
nulis apa aja,, ini kan “diary” saya,,, heheheheh..
Saya
adalah fresh graduate,,, (tahun lalu, hahahah) seperti yang lainya saya juga
melamar pekerjaan ke beberapa tempat, salah satunya di bimbingan belajar, jadi
guru les dan privat anak SD, sebenarnya
ini bukan passion saya setelah saya menjalaninya, tapi dalam hati saya yang
pasrah berkata “biarin aja deh, buat batu loncatan, nanti nyari kerja lain
lagi” iya soalnya saya sepertinya tidak dilahirkan dengan bakat mengajar dan
berbicara di depan anak-anak… sekitar 3 bulan saya menjalani itu,, gak usah
Tanya gimana perasaan saya selama itu, apalagi saya harus nyambi jadi guru
PAUD… sudah,, saya tidak kuasa menjelaskan,, hahaha
Sampai pada akhirnya saya menemukan
reqruitmen menjadi fasilitator desa dalam program kesehatan ibu hamil, dan bayi
di bawah usia dua tahun,,,, namun saat itu juga saya di hadapkan dengan pilihan
yang membuat saya galau, gak doyan makan, gak doyan minum tapi tetep doyan
uang , pasalnya saya juga mendaptkan tawaran kerja lain,,, kenapa saya
galau? Karena pekerjaan yang ditawarkan pada saya itu adalah pekerjaan tetap,
kantoran, ,,, lha menjadi fasilitator desa ke luar kota, tenaga kontrak, dan di
lapangan… duh ini yang membuat saya galau memilih,, asli,,, namun setelah
banyak tsurhat, banyak pertimbangan,,, akhirnya saya memutuskan untuk tetap
melanjutkan menjadi tenaga kontrak fasilitator desa,, dengan resiko setelah
kontrak berakhir saya mencari pekerjaan lain lagi. Pertimbangan saya waktu itu
adalah,,, dengan menjadi fasilitator desa berti saya masih bisa ke luar kota,
berkenalan dengan orang baru yang artinya menambah link dan jaringan saya di
luar, selain itu ini tantangan buat saya,, melakukan penyuluhan di depan
ibu-ibu, saya bisa menjajal dan mengaplikasikan ilmu saya langsung di
masyarakat, ilmu pemberdayaan yang selama 4 tahun saya dalami, factor lainnya
adalah sebenernya saya adalah orang yang mudah bosan, jadi membayangkan saya
duduk di kantor menghadap PC itu akan membosankan, selain itu, jiwa muda saya
ikut bergejolak,,, kalau saya menerima kerja dikantoran artinya saya terkurung
saja di rumah, padahal saya masih ingin menikmati kebebasan saya melalang buana
ke luar rumah,, setelah masa emas saya direnggut dengan sikap overprotektif
seseoarang, eaaaaaaa,,,
Proses untuk menjadi fasilitator desa
seperti pekerjaan ainya, kami melakukan training selama beberapa hari, kami
melakukan pendataan di desa-desa Dimana kai ditempatkan kemudian barulah kami melancarkan
aksi,,,, melaksanakan tugas untuk memfsilitatori sasaran agar mau diajak
untuk berdaya. Kerjanya gimana??singkatnya kami melakukan penyuluhan di
posyandu di desa tempat kami bertugas, jadi ya kita kerjanya Cuma pas posyandu
saja,, ditambah lagi ada tambahan kegiatan pengenalan program dalam event-event
desa..
Lama
kelamaan,,, saya merasakan saya menikmati pekerjaan ini,, saya punya feel, saya
bahagia,,, saya berfikir ini adalah passion saya,,, bertemu orang baru, saling
berbagi dan saling belajar.
Yap,,
jadi selama setahun terakhir ini, saya menjadi fasilitator desa, yang
menfasilitasi masyarakat sasaran (ibu hamil dan ibu-ibu yang mempunyai anak di
bawah usia dua tahun) terkait masalah kesehatan, selain itu,,, masih sempat
juga wisata kuliner (sering kalau ini) serta piknik ke tempat baru… jadi
cekidot ya cerita selanjutnya….
SEKARANG???
Sekarang saya menjadi jobseeker,, menjalani
tnggung jawab saya setelah habis masa kontrak setahun, bersaing dengan ribuan
pelamar kerja,,, singkatnya saya adalah pengangguran banyak acara dan banyak
pikniknya,, hahahahs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar