2015-10-21

Pantai Batu Bengkung, Menikmati "Cumbuan" Ombak dan Batu Karang



Kunjungan singkat ke kota Malang dalam rangka mengambil ijazah dan menghadiri upacara wisuda sahabat baik membawa “berkah” pasalnya di waktu yang sangat terbatas dan mepet dengan kepulangan itu saya berkesempatan untuk “melampiaskan hasrat” saya untuk melihat pesona keindahan pantai selatan di Kabupaten Malang. 


Berawal dari paksaan dan hasutan dadakan saya kepada adek tingkat bernama ella  dan kakak kece yang selalu baik hati, mas Fendik pada malam minggu saat ngopi-ngopi bareng akhirnya dengan segala daya upaya kami berempat berangkat pagi-pagi setelah hampir batal berangkat karena kekurangan personil, namun alam berkata lain, Tuhan mengirimkan si “bolo dolan” nanda pada kami, dan akhirnya kami berangkat berempat  dan mas Fendik didapuk sebagai petunjuk jalan dan sebagai pelindung kami, yak arena mas fendik satu satunya pria dalam rombongan itu, kereeen kaaan.
mas fendik, kakak paling ganteng se rombongan :D


Tujuan utama kami adalah pantai Batu Bengkung, melewati Jalur Lintas Selatan yang ekstrim, Pantai Batu Bengkung terletak di sepanjang deretan  berjejer dengan pantai Goa cina, Ungapan, Bajul Mati, Parang dowo, Jolangkung, Pawonan. Berbeda dengan tiga pantai terakhir yang saya sebutkan, pantai Batu Bengkung sudah dikembangkan menjadi tempat wisata dengan berbagai fasilitas yang menunjang seperti Musola dan Toilet. Hanya dengan membayar Rp. 5000 per orang dan Rp. 5000 untuk parkir satu sepeda motor, kita sudah bisa menikmati keindahan ombak yang menabrakkan diri di batu karang yang indah, Maha Besar Allah dengan Segala Ciptaanya.  Nikmat Tuhan Mana Lagi yang Kau dustakan setelah melihat putihnya buih ombak, hijaunya lumut, kokohnya karang dan birunya pantai selatan. FYI bagi yang sudah sering ke bajul mati atau goa cina, pantai batu bengkung terletak sekitar 2-3KM dari pantai bajul mati dan goa cina.  Setelah puas bermain air, bermain ombak, bermain pasir, mengagumi ombak, mengagumi karang dan tak lupa mengabadikan momen sambil berpose mainstreem , kami bergegas meninggalkan pantai untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Saat kami mengunjungi pantai batu bengkung adalah bertepatan pada hari minggu, jadi saat itu suasana sangat ramai, dan yang sangat di sayangkan adalah pantai yang banyak sekali sampah, para pengunjung yang tak sadar diri untuk menjaga keindahan pantai  dengan membuang sampah plastic sisa makanan ataupun minuman ringan di sepanjang bibir pantai, sepanjang kami berjalan sejauh 50 meter saja kami sudah mengumpulkan satu kresek besar warna hitam sampah, bayangkan saja, pantainya lebih dari 50 meter. untuk para pengunjung yang mengaku “pecinta pantai” atau mengaku komunitas yang berkaos “my trip my adventure” semoga tak hanya nama kaos dan komunitas saja, tapi juga turut andil dalam menjaga keindahan dan kelestarian lingkungan, Malu banget kan kaosnya my trip my adventure tapi buang bungkus jajan di pantai, alay banget dah. 












 karang dan ombak di pantai batu bengkung
 Nanda si penyelamat saya :D




 beberapa sudut pantai batu bengkung


 sampah yang berhasil kami kumpulkan saat di pantai batu bengkung






 pantai gatra dan clungup

Perjalanan selanjutnya kami menuju ke pantai Cungup dan Gatra (gak usah saya ulas, kan udah pernah ya,,hehehhe)  hingga sore menjelang kami baru pulang ke kota malang. Melelahkan memang, namun sangat menyenangkan.
Tetap bijak pada lingkungan dan Selamat piknik.
Share:

1 komentar:

Silviana Noerita mengatakan...

Bagus pantainya ya. Kapan- kapan aku main kesini juga ah