2014-09-29

Sepotong Senja, Layangan dan Senar

Sudah jam 3, setelah ashar,,,
Depan kostan tempat PPl adalah lapangan sepakbola, belakangnya adalah ladang tebu, samping kanan kirinya ladang tebu dan taman kanak-kanak, bagian depannya adalah ruko dan jalan raya. Salaam PPL, terkadang, setiap sore kami habiskan dengan bermain laying-layang di lapangan itu, tidak bisa menaikkan memang, tapi entah mengapa kami begitu senang dan menikmatinya,
            Sudah hampir maghrib,,,,
Matahari yag semula berwarna kuning cerah perlahan menjadi orange,,, ya,, benar,, itu senja,, awan-awan menjadi pink ke oranyean, cantik, seperti tirai yang akan mengantarkan matahari “beristirahat” saya selalu terpesona memandangi senja, jingganya yang selalu anggun dan megah,, menunggunya menghilang dibalik gemersik daun tebu, dan suara burung pulang ke rumah mengumpulkan tenaganya untuk berburu isi perut lagi,,,,  anginyya yang sepoi,, membisikkan gumaman rindu, seperti pak pos yang menyampaikan surat, orchestra alam yang megah, elegan,,, Maha Besar Allah…
            Langit sudah gelap…
Kami menggulung senar dan beranjak pergi pulang,, tak lupa membeli gorengan 500 rupiah di depan kost…

Ya,, sesederhana itu untuk meciptakan kegembiraan….


Share:

0 komentar: