2016-09-11

PESONA BEE JAY BAKAU AND RESORT (BJBR) PROBOLINGGO


Akhirnya saya bisa piknik!! Itu yang ada di benak saya saat weekend di akhir bulan, yah meskipun tanggal lagi tua tua nya, dan dompet lagi kering-keringnya. Setelah aksi  “nesu gagal” karena gagal mantai di malang selatan gara-gara si mamas sakit, akhirnya mamas mau berangkat juga jalan-jalan, atas rayuan gombal dari bu korcam kesayangan.
Ceritanya teman saya sang korcam (pipit dan huda) menceritakan betapa indah dan mempesonanya BJBR, nahhh,, ngiler deh saya yang lagi butuh-butuhnya piknik stelah setengah bulan di kejar dateline pemetaan. Dengan segala daya dan upaya akhirnya mereka mau menuruti keinginan saya dan merelakan keinginan mereka untuk menghadiri wisuda teman-teman di malang.. (aaahhhh…. Terharu banget bagian yang ini).
Akhirnya hari eksekusi tibaa…. Kami ber empat  Berangkat dari sidoarjo sekitar pukul 08.30, ceritanya kita sedang double date, melewati kabupaten pasuruan menuju kabupaten probolinggo dan sampai di BJBR sekitar pukul 11.30, sedikit molor memang, karena di tengah perjalanan kami mampir di warung untuk sarapan, jadi kira-kira perjalanan dri sidoarjo-probolinggo memakan waktu dua setengah jam. Ada hal yang menurut saya lucu, pas kita lagi enak-enaknya memanjakan perut yang keroncongan di warung pinggir jalan, tiba-tiba ibu penjual nasinya bilang kalau saya ini saudara kembarnya pipit.. what the….. mirip dari mana coba, apa karena kiat sama-sama eksotis (baca: ireng) hahahahahah.
Pertama kalinya, saya klayapan sampai kabupaten probolinggo, saya kira dikabupaten probolinggo itu hawanya sejuk-sejuk gitu,, karena sebagian kawasan probolinggo dekat dengan gunung bromo dan semeru, tapi ekspektasi tak sesuai realita,, probolinggo puwanasnya sama kaya sidoarjo… sama kaya Lamongan, ternyata laut yang akan saya kunjungi ini merupakan kawasan laut utara yang puwanas, dan ombaknya cenderung tenang.
Terletak di kecamatan Mayangan,  Sepanjang perjalanan ke Probolinggo, saya tidak tahu, apa sih BJBR itu, kepanjanganya apa juga nggak tau,, (gila amat, jalan-jalan tapii gak tau nama tempat yang dituju. Baru ketika kami sampai di depan gerbang BJBR tau kepanjanganya,,, yap,, BJBR (BeeJay Beach and Resort).  Saya masih gagal faham kenapa ada nama Bee Jay, apakah disana juga ada peternakan lebah atau gimana, yang jelas beach and Resort sudah jelas kalau ada laut dan penginapannya. Denagn membayar Rp.30.000 rupiah per orang saat weekend (Rp.15.000 weekday) kita sudah bisa menikmati teduh, sejuk dan rindangnya hutan bakau yang bisa dilewati dengan jalan kakai karena sudah disediakan jalan dari potongan-potongan kayu, sebenarnya lokasi ini sangat mirip dengan wisata mangroov yang ada di Surabaya kata teman-teman, Cuma saya belum pernah kalau yang di Surabaya itu.di sana  Ada beberapa spot juga macam gazebo yang disediakan pengelola untuk duduk-duduk melepas penat sambil ngobrol dengan teman, oh iya, masuk kesana tidak diperbolehkan membawa makanan lho… mungkin agar tidak berpotensi untuk meninggalkan sampah kalau gak gitu ya biar bisa beli makaknannya di café yang sudah disediakan pengelola, saying kan kalau café nya nggak laku, hihihihihihi… .  kita juga bisa menyewa sepeda loo kalau missal kita tidak mau capek-capek berjalan kaki karena kaki kita lagi pegel-pegel atau cantengan. 
sejuk dan adem kan yaaa......

Sesuai dengan namanya BeeJay Bach and Resort, tentusaja ada penginapanya, penginapanya macam bungalow, terdapat bangunan yang isinya kamar, yang tersebar di beberapa titik dan dengan fasilitas dan tentunya harga yang bermacam-macam, bungalow yang letaknya ditengah-tengah hutan bakau dengan pemandangan rindang dan sejuknya pohon bakau di bandrol dengan tariff Rp. 800.000-Rp.900.000 per malam, bungalow yang letaknya di luar hutan bakau dengan pemandangan indahnya laut lepas nan eksotis dibandrol dengan tariff Rp.1000.000 per malam, sedangkan bungalow dengan pemandanga laut lepas dan fasilitas berupa kolam renang pribadi, ruang pertemuan dan kapasitas 15 orang di banderol dengan tariff Rp.5.000.000 per malamnya, sebanding dengan pemandanngan dan fasilitas yang diberikan.
penginapan Rp. 1000.000 semalam.. wooowwww

Pengelola juga menyediakan meeting room, café dan restaurant serta tak lupa tempat ibadah yang bisa di sewa (sayangnya saya tidak tau tarifnya) tapi dilihat dari tempatnya sepertinya asyik sekali jika suatu saat ada pelatihan atau perteuan di sana, hehehehe. Saya sempat mampir di salah satu café di sana, kita membeli 1 botol air mineral merk C*ub yang 600 ml dengan harga Rp.10.000, bisa kalian nilai sendiri itu termasuk dalam kategori apa. Hehehheheh

Masih di area hutan bakau, disana juga terdapat fasilitas naik perahu mengelilingi hutan bakau yang terdapat nun jauh di pojokan, dengan tariff Rp.15.000 per orang minimal 4 orang, namun sayangnya pas kami naik perahu itu kami tidak diantarkan mengelilingi hutan bakau, karena kondisi air yang sudah surut, itupun masih merayu-rayu bapaknya untuk mau berangkat. Ada juga yang namanya “gembok Cinta” yang merupakan tempat untuk meletakkan plakat besi berbentuk cinta yang ditulisi nama sepasang kekasih dengan harapan cintanya tergembok gak kemana-mana.. selain itu, ada pula pusat edukasi yang isinya informasi mengena flora dan fauna yang hidup di area laut utara probolinggo itu.  Terdapat pula spot foto yang bertuliskan I Love BJBR dengan warna-warna yang cerah.
 penampakan wujud perahu yang akan mengangkut kami mengelilingi laut jawa, hahahahaah

kita sedang mengelilingi laut jawa loohhh hahahah....

 "gembok cinta"di BJBR, kalau gembok cinta kita nanti di KUA ya mas..hahahahaha


I love BJBR sambil pencilakan hahahah


Keluar dari area hutan bakau, kami langsung memasuki wilayah bermain, masuk dari gerbang langsung terlihat mascot BJBR berupa bola dunia besar (semacam bola dunia yang di universal studio sih), terdapat beberapa area bermain seperti wahana kolam renang (namun pada saat itu sedang tidak beroprasi), pertunjukan hiu tutul (yang ternyata adalah petugas yang sedang memberi makan hiu tutul dan penyu) wahan voli pantai, perahu kayuh, dan café.
 supermeeennnnnn (bukan superman)  yang kuat mengangkat bumi tanpa isinya,hahahahah

 bu korcam sedang berteduh di bawah puluhan payung warna warni


wahana kolam renang tyang nggak ada airnya, heheheh

perahu kayuh...



Begitulah kira-kira perjalanan piknik di tanggal tua kami, tetap cintai lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan mencoret-coret sembarangan . 





 bonusss hasil narsis kitaaa... 

2016-06-07

Tentang 23

23 tahun
Usia dimana pertanyaan "kapan menikah" akan terdengar lebih sering dan lantang, hasrat ingin memiliki pasangan hidup semakin menggebu, tapi calon pasangan hidup tak kunjung ketemu.

23 yang ngenes
Dimana saat awal puasa, jauh dari rumah, ditempat kerja teman teman pada liburan di rumah, hahahah.

22 ke 23 yang revolusioner
Banyak perubahan dan pelajaran berharga menuju 23, pandangan hidup, cara mengambil sikap, dan tentunya masalah asmara. Banyak sekali pelajaran yang saya ambil dari tahun yang lalu, beberapa orang memberikan saya pelajaran yang amat berharga untuk merubah saya memandang segala sesuatu yang terjadi disekitar saya. Saya menyadari, betapa Allah akan memberikan banyak hikmah disetiap hal hal yang terkadang tak kita inginkan,,

Big thanks so much...
Allah semesta alam, yang masih memberi saya usi dan kesehatan, bapak, ibuk yang tak henti merawikan doa doanya, Sahabat-sahabat yang tak pernah berhenti mendukung, yang tak pernah berhenti mengisi hari-hari saya.. Teman teman baru, cinta baru,